Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi nasional pada 2014 mencapai 8,36
persen, atau sedikit lebih rendah dari laju inflasi pada 2013 sebesar 8,38
persen.
"Inflasi
nasional lebih rendah dari 2013, meskipun sama-sama tinggi, akibat terjadi
kenaikan harga BBM," kata Kepala BPS Suryamin dalam pemaparan di Jakarta,
Jumat (2/1/2015).
Ia
menjelaskan tingkat inflasi yang relatif tinggi ini dipengaruhi oleh komoditas
yang harganya berfluktuasi sepanjang tahun 2014, diantaranya bensin yang
menyumbang andil 1,04 persen.
Selain
itu, tarif listrik menyumbang andil inflasi pada 2014 sebesar 0,64 persen,
angkutan dalam kota 0,63 persen, cabai merah 0,43 persen, beras 0,38 persen dan
bahan bakar rumah tangga 0,37 persen.
Komoditas
lainnya seperti tarif angkutan udara juga ikut menyumbang laju inflasi nasional
2014 yaitu 0,22 persen, diikuti oleh cabai rawit sebesar 0,19 persen dan nasi
dengan lauk 0,18 persen.
Secara
keseluruhan, tingkat inflasi nasional dipengaruhi oleh tingginya laju inflasi
pada Desember 2014 yang tercatat mencapai 2,46 persen, karena terkena dampak
kenaikan harga BBM bersubsidi pada November lalu.
Sementara,
inflasi komponen inti Desember 2014 tercatat sebesar 1,02 persen dan inflasi
inti secara tahunan (yoy) mencapai 4,93 persen.
Kelompok
yang menjadi penyumbang inflasi tinggi pada Desember antara lain kelompok
transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 5,55 persen, diikuti kelompok bahan
makanan 3,22 persen.
"Kelompok
transportasi menyumbang inflasi tinggi, karena tarif angkutan kota terkena
dampak dari kebijakan pemerintah yang menyesuaikan harga premium dan
solar," ujar Suryamin.
Kemudian,
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, inflasi sebesar 1,96
persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,45 persen dan
kelompok kesehatan 0,74 persen.
Terakhir,
kelompok sandang ikut menyumbang inflasi pada Desember 2014 yaitu sebesar 0,64
persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang hanya menyumbang
inflasi 0,36 persen.
Suryamin
mengatakan dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) seluruhnya mengalami
inflasi pada Desember, dengan inflasi tertinggi di Merauke 4,53 persen dan
terendah di Meulaboh 1,17 persen.
Sumber
: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/01/02/102923526/BPS.Inflasi.2014