TUGAS PERTAMA dan TUGAS KEDUA
TUGAS PERTAMA dan TUGAS KEDUA
Disusun oleh :
Dimas Ichsan W 22211117
Alif Rahman S.
20211605
Rendy Indra 28211367
Masa Bangun 24211341
Kelas : 1EB25
Kelompok : 4
Universitas Gunadarma 2012
TUGAS PERTAMA
1. Jelaskan strategi pembangunan yang kemudian dipertegas
dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap repelita?
·
Strategi
Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Sebelum orde baru strategi pembangunan
ekonomi di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya Nampak adamya
kecenderungan yang lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi
pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan
perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar , terutama usaha untuk menekan laju
inflasi yang cukup tinggi. Dari
keterangan pemerintah yang ada , dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi
pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem.
Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan , Indonesia tidak
mengesampaingkan strategi pertumbuhan , dan stretegi berwawasan ruang. Strategi
tersebut dipertegas dengan diteteapkannya sasaran dan titik berat setiap
repelita yaitu :
Adapun Repelita terdiri dari :
ü Repelita I ( 1969 -1974 ) : Tujuan yang
dicapai pemerintah orde baru adalah pertumbuhan ekonomi 5% pertahun dengan
sasaran cukup pangan , cukup sandang , perbaikan pra sarana yang menunjang
pertanian dan akan diikut dengan adanya perluasan lapangan kerja dan
peningkatan kesejaterahan masyarakat
ü Repelita II (1974-1979 ) : Target
pertumbuhan pemerintah adalah 7,5% pertahun. Sasarannya adalah sektor pertanian
yang merupaakan dasar untuk memenuhi kebuutuhan pangan dan merupakan dasar
tumbuhnya industry yang mengolah bahan mentah menjadi baku.
ü Repelita III (1979-1984) : Sasaran
utama tetap dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasebada pangan.
Serta peningkatan industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
ü Repelita IV (1984-1989) : Merupakan
peningkatan dari repelita III peningkatan usaha-usaha untuk memperbaiki
kesejahterahaan rakyat dan memperluas kesempatan kerja. Prioritasnya
untuk melanjutkan usaha swasembada pangan dan meningkatkan induustri yang dapat
menghasilkan masing-masing industri sendiri.
ü Repelita V (1989-1994) : Menitik beratkan
pada bidang transportasi , komunikasi serta pendidikan. Adapun meningkatkan
prasarana dan mengurangi jumlah buta huruf di Indonesia.
- Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembangunan manfaat perencanaan pembangunan dan Sebutkan perencanaan pembangunan era orde baru?
§ Perencanaan
pembangunan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat , melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
§ Maanfaat
Perencanaan Pembangunan :
Ø Standar
pelaksanaan dan pengawasan
Ø Pemilihan
sebagai alternative terbaik
Ø Penyusunan
skala prioritas baik sasaran maupun kegiataan
Ø Alat
memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
Ø Alat
meminimalkan pekerjaan tida pasti.
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PADA ZAMAN ORDE
BARU
1) Perencanaan
Pembangunan di Indonesia
Perencanaan
pembangunan di Indonesia secara sungguh-sungguh dimulai sejak era Orde Baru,
karena pada masa sebelumnya teknik perencanaan belum berkembang dengan baik.
Perencanaan pembangunan yang ada dipimpin oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas), yang menjadi think tank dari konsep perencanaan
pembangunan nasional Indonesia. Bappenas di dalam prakteknya mempergunakan
berbagai model untuk membuat rancangannya menjadi lebih sempurna daripada hanya
menggunakan satu model tunggal.
Dalam
perkembangannya, untuk memahami perencanaan pembangunan di Indonesia lebih
fokus dapat dilakukan pada perencanaan jangka pendek, atau secara spesifik pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
APBN
mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan
fungsi stabilisasi (Kunarjo, 2000, 138). Fungsi alokasi dimaksudkan untuk
penyediaan dana yang dibutuhkan oleh masyarakat akan sarana dan prasarana yang
tidak mungkin disediakan oleh swasta atau saling melengkapi antara Pemerintah
dan swasta. Fungsi distribusi adalah anggaran yang menyangkut kebijaksanaan
pemerintah dalam masalah pemerataan pendapatan antar warga negara agar
kesenjangan dalam penerimaan pendapatan dapat dikurangi. Fungsi stavilisasi
adalah anggaran yang menyangkut masalah terpeliharanya tingkat kesempatan kerja
yang tinggi, kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi yang cukup memadai
(Musgrave & Musgrave, 1989, 5-18).
Di
Indonesia era Orde Baru sistem anggaran yang dipakai adalah sistem anggaran
berimbang di mana diusahakan agar penerimaan dan pengeluaran seimbang. Pada
prakteknya keseimbangan tersebut sebenarnya bersifat “simbolik”, karena pada
dasarnya yang terjadi adalah anggaran defisit di mana defisit ini ditutup
melalui pinjaman luar negeri. Kebijakan ini tidak dirubah dalam pemerintahan
reformasi Presiden Wahid. Sementara itu, pola penyajian di masa sebelum ini
adalah pola “T”, atau yang identik dengan neraca, sementara pola terbaru
mempergunakan pola “I” atau menjadikan sisi penerimaan (yang sebelumnya ada di
sisi kiri) dan sisi pengeluaran (yang biasanya di sisi kanan) berada dalam satu
lajur yang sama.
Persamaannya,
kedua anggaran tersebut isinya relatif sama. Di sisi penerimaan adalah
penerimaan dalam negeri yang terdiri dari penerimaan pajak dan bukan pajak
(termasuk pendapatan dari minyak dan gas bumi), serta pinjaman dari luar negeri
(termasuk hibah). Di sisi pengeluaran dibagi secara klasikal menjadi dua
kelompok: anggaran rutin dan anggaran pembangunan, ditambah pembayaran/cicilian
utang.
Pada
dasarnya prinsip penyusunan anggaran ini sudah baik dan memiliki pola baku yang
standar. Namun, bukan berarti pola ini tertutup untuk penyempurnaan, karena di
dalamnya terdapat satu bias dalam pemahaman pembangunan. Bahwa ada perbedaan
antara “rutin” dan “pembangunan”, padahal keduanya dapat disamakan, bahkan
dapat dikatakan berhimpitan. Misalnya “belanja barang” akan mendorong investasi
di industri yang menyuplai kebutuhan belanja barang tersebut. Kedua, anggaran
tersebut memadai untuk kondisi keuangan pemerintahan yang kuat, dukungan
pemberi pinjaman luar negeri yang baik, dan pemerintahan yang terpusat.
Saat ini
Indonesia berada dalam kondisi yang mempertanyakan seluruh asumsi dasar yang
menjadi pondasi dari penyusunan anggaran tersebut. Kondisi obyektif ini
mendorong kita untuk mencoba merumuskan kembali model perencanaan pembangunan
dalam bentuk anggaran yang lebih memadai.
2)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Instrumen dokumen perencanaan pembangunan nasional
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai acuan utama dalam memformat dan
menata sebuah bangsa, mengalami dinamika sesuai dengan perkembangan dan
perubahan zaman.
Dokumen
perencanaan periode 1968-1998
Landasan bagi perencanaan pembangunan nasional
periode 1968-1998 adalah ketetapan MPR dalam bentuk GBHN. GBHN menjadi landasan
hukum perencanaan pembangunan bagi presiden untuk menjabarkannya dalam bentuk
Rencana Pembangunan Lima Tahunan (Repelita), proses penyusunannya sangat
sentralistik dan bersifat Top-Down, adapun lembaga pembuat perencanaan sangat
didominasi oleh pemerintah pusat dan bersifat ekslusif. Pemerintah Daerah dan
masyarakat sebagai subjek utama out-put perencanaan kurang dilibatkan secara
aktif. Perencanaan dibuat secara seragam, daerah harus mengacu kepada
perencanaan yang dibuat oleh pemerintah pusat walaupun banyak kebijakan
tersebut tidak bisa dilaksanakan di daerah. Akibatnya mematikan inovasi dan
kreatifitas daerah dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakatnya.
Distribusi anggaran negara ibarat piramida terbalik, sedangkan komposisi
masyarakat sebagai penikmat anggaran adalah piramida seutuhnya. Sebenarnya pola
perencanaan melalui pendekatan sentralistik/top-down diawal membangun sebuah
bangsa adalah sesuatu hal yang sangat baik, namun pola sentralistik tersebut
terlambat untuk direposisi walaupun semangat perubahan dan otonomi daerah telah
ada jauh sebelum dinamika reformasi terjadi.
Pembangunan Nasional pada masa ORDE BARU berpedoman
pada TRILOGI PEMBANGUNAN dan DELAPAN JALUR PEMERATAAN. Trilogy Pembangunan
terdiri dari :
v Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
v Pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi.
v Stabilitas
nasional yang sehat dan dinamis.
TUGAS
KEDUA
1.
Jelaskan
keadaan letak geografis Indonesia baik pulau yang besar maupun pulau yang kecil
, dataran tropika , 2 musim dan sumber daya alam?
Letak
geografis indonesia
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data
tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar
6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di
mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5
pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara
atau kepulauan Indonesia.
Peta garis kepulauan Indonesia, Deposit oleh Republik Indonesia pada daftar
titik-titik koordinat geografis berdasarkan pasal 47, ayat 9, dari Konvensi PBB
tentang Hukum Laut
Keadaan alam indonesia
Indonesia
memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung
berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak
terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian
gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di
wilayah Indonesia.
Pada zaman es terakhir, sebelum
tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat Indonesia terdapat daratan
Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan fauna dan flora Asia berpindah
ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul
yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora Australia
berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau
yang terpisah dari kedua benua tersebut.
Karena hal tersebut maka ahli
biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan fauna yakni:
- Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
- Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
- Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Ketiga bagian daratan tersebut
dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal sebagai Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan daerah
Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu garis maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah)
dengan daerah IndonesiaTimur.
Berdasarkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan:
- Kawasan Barat Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
- Kawasan Timur Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Sunda Besar
Terdiri atas pulau-pulau utama: Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi dan dengan ribuan pulau-pulau sedang dan kecil berpenduduk maupun tak
berpenghuni. Wilayah ini merupakan konsentrasi penduduk Indonesia dan tempat
sebagian besar kegiatan ekonomi Indonesia berlangsung.
Pulau Sumatra
Pulau Sumatra, berdasarkan luas
merupakan pulau terbesar keenam di dunia. Pulau ini membujur dari barat laut ke arah tenggara dan melintasi khatulistiwa, seolah membagi pulau Sumatra atas dua bagian, Sumatra belahan bumi utara
dan Sumatra belahan bumi selatan. Pegunungan Bukit Barisan dengan
beberapa puncaknya yang melebihi 3.000 m di atas permukaan laut, merupakan
barisan gunung berapi aktif, berjalan sepanjang sisi barat pulau dari ujung
utara ke arah selatan; sehingga membuat dataran di sisi barat pulau relatif
sempit dengan pantai yang terjal dan dalam ke arah Samudra Hindia dan dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan pantai yang
landai dan dangkal ke arah Selat
Malaka, Selat Bangka dan Laut
China Selatan.
Di bagian utara pulau Sumatra
berbatasan dengan Laut Andaman dan di bagian selatan dengan Selat
Sunda. Pulau Sumatra ditutupi oleh hutan tropik primer dan hutan tropik sekunder yang lebat dengan tanah yang subur. Gungng berapi yang tertinggi di
Sumatra adalah Gunung Kerinci di Jambi, dan dengan gunung berapi lainnya yang cukup terkenal yaitu Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung
Dempo di perbatasan Sumatra Selatan
dengan Bengkulu. Pulau Sumatra merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi disepanjang Bukit Barisan, yang disebut Patahan Sumatra; dan patahan kerak bumi di dasar Samudra Hindia disepanjang lepas pantai
sisi barat Sumatra. Danau terbesar di Indonesia, Danau Toba terdapat di pulau Sumatra.
Kepadatan penduduk pulau Sumatra
urutan kedua setelah pulau Jawa.
Saat ini pulau Sumatra secara
administratif pemerintahan terbagi atas 8 provinsi yaitu:
- Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu dan Lampung dan 2 provinsi lain yang merupakan pecahan dari provinsi induk di pulau Sumatra yaitu Riau Kepulauan dan Kepulauan Bangka Belitung.
Pulau Kalimantan (Borneo)
Kalimantan merupakan nama daerah
wilayah Indonesia di pulau Borneo (wilayah negara Malaysia dan Brunei juga ada yang berada di pulau Borneo), berdasarkan luas
merupakan pulau terbesar ketiga di dunia, setelah Irian dan Greenland. Bagian utara pulau Kalimantan, Sarawak dan Sabah, merupakan
wilayah Malaysia yang berbatasan langsung dengan Kalimantan wilayah Indonesia dan wilayah Brunei Darussalam; di bagian selatan dibatasi oleh Laut Jawa. Bagian barat pulau Kalimantan dibatasi oleh Laut
China Selatan dan Selat Karimata; di bagian timur dipisahkan dengan pulau Sulawesi oleh Selat Makassar. Di bagian tengah pulau merupakan wilayah bergunung-gunung dan berbukit;
pegunungan di Kalimantan wilayah Indonesia tidak aktif dan tingginya dibawah
2.000 meter di atas permukaan laut; sedangkan wilayah pantai merupakan dataran
rendah, berpaya-paya dan tertutup lapisan tanah gambut yang tebal.
Pulau Kalimantan dilintasi oleh
garis katulistiwa sehingga membagi pulau Kalimantan atas Kalimantan belahan bumi utara dan
Kalimantan belahan bumi selatan. Kesuburan tanah di pulau Kalimantan kurang
bila dibanding kesuburan tanah di pulau Jawa dan pulau Sumatera, demikian pula
kepadatan penduduknya tergolong jarang. Pulau Kalimantan sama halnya pulau
Sumatera, diliputi oleh hutan tropik yang lebat (primer dan sekunder). Secara geologik pulau Kalimantan stabil,
relatif aman dari gempa bumi (tektonik dan vulkanik) karena tidak dilintasi
oleh patahan kerak bumi dan tidak mempunyai rangkaian gunung berapi aktif
seperti halnya pulau Sumatera, pulau Jawa dan pulau Sulawesi. Sungai terpanjang
di Indonesia, Sungai Kapuas, 1.125 kilometer, berada di pulau Kalimantan.
Saat ini pulau Kalimantan secara
administratif pemerintahan terbagi atas 4 provinsi yaitu:
Pulau Jawa
Pulau Jawa, merupakan pulau yang
terpadat penduduknya per kilometer persegi di Indonesia. Pulau melintang dari
Barat ke Timur, berada di belahan bumi selatan.
Barisan pegunungan berapi aktif
dengan tinggi di atas 3.000 meter di atas permukaan laut berada di pulau ini,
salah satunya Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung
Bromo di Jawa Timur yang terkenal
sangat aktif. Bagian selatan pulau berbatasan dengan Samudera India, pantai terjal dan dalam, bagian utara pulau berpantai landai dan dangkal
berbatasan dengan Laut Jawa dan dipisahkan dengan pulau
Madura oleh Selat Madura. Di bagian barat pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Sumatera oleh Selat Sunda dan di bagian timur pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Bali oleh Selat Bali.
Hutan di pulau Jawa tidak selebat
hutan tropik di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan dan areal hutan dipulau
Jawa semakin sempit oleh karena desakan jumlah populasi di pulau Jawa yang
semakin padat dan umumnya merupakan hutan tersier dan sedikit hutan sekunder. Kota-kota besar dan kota industri di Indonesia sebagian besar berada di
pulau ini dan ibukota Republik Indonesia, Jakarta, terletak di pulau Jawa.
Secara geologik, pulau Jawa merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi lanjutan patahan kerak bumi dari pulau Sumatera, yang berada dilepas
pantai selatan pulau Jawa.
Saat ini pulau Jawa secara
administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu: Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa - Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi, merupakan pulau
yang terpisah dari Kepulauan Sunda Besar bila ditilik dari kehidupan flora dan
fauna oleh karena garis Wallace berada di sepanjang Selat
Makassar, yang memisahkan pulau Sulawesi
dari kelompok Kepulauan Sunda Besar di zaman es. Pulau Sulawesi merupakan
gabungan dari 4 jazirah yang memanjang, dengan barisan pegunungan berapi aktif memenuhi lengan
jazirah, yang beberapa di antaranya mencapai ketinggian di atas 3.000 meter di
atas permukaan laut; tanah subur, ditutupi oleh hutan tropik lebat (primer dan sekunder).
Sulawesi dilintasi garis katulistiwa di bagian seperempat utara pulau sehingga sebagian besar wilayah pulau
Sulawesi berada di belahan bumi selatan. Di bagian utara, Sulawesi dipisahkan
dengan pulau Mindanao - Filipina oleh Laut Sulawesi dan di bagian selatan pulau dibatasi oleh Laut Flores. Di bagian barat pulau Sulawesi dipisahkan dengan pulau Kalimantan oleh Selat Makassar, suatu selat dengan kedalaman laut yang sangat dalam dan arus bawah laut
yang kuat. Di bagian timur, pulau Sulawesi dipisahkan dengan wilayah geografis
Kepulauan Maluku dan Irian oleh Laut Banda.
Pulau Sulawesi merupakan habitat
banyak satwa langka dan satwa khas Sulawesi; di antaranya Anoa, Babi Rusa, kera Tarsius. Secara geologik pulau Sulawesi sangat labil secara karena dilintasi
patahan kerak bumi lempeng Pasifik dan merupakan titik tumbukan antara Lempeng
Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.
Saat ini pulau Sulawesi secara
administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu:
Kepulauan Sunda Kecil
Kepulauan Sunda Kecil merupakan
gugusan pulau-pulau lebih kecil membujur di selatan katulistiwa dari pulau Bali di bagian
batas ujung barat Kepulauan Sunda Kecil, berturut-turut ke
timur adalah, pulau Lombok, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Solor, pulau Alor; dan sedikit
ke arah selatan yaitu pulau Sumba, pulau Timor dan pulau Sawu yang merupakan titik terselatan
gugusan Kepulauan Sunda Kecil.
Kepulauan Sunda Kecil merupakan
barisan gunung berapi aktif dengan tinggi sekitar 2.000 sampai 3.700 meter di
atas permukaan laut. Diantaranya yang terkenal adalah Gunung Agung di Bali, Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Tambora di Sumbawa dan Gunung
Lewotobi di Flores. Kesuburan tanah di
Kepulauan Sunda Kecil sangat bervariasi dari sangat subur di Pulau Bali hingga kering tandus di Pulau
Timor. Di bagian utara gugus kepulauan
dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda dan di selatan gugus kepulauan ini dibatasi oleh Samudera Hindia. Di bagian barat Kepulauan Sunda Kecil dipisahkan dengan pulau Jawa oleh Selat Bali dan di bagian timur, berbatasan dengan Kepulauan Maluku dan Irian
(dipisahkan oleh Laut Banda) dan dengan Timor Leste berbatasan darat di pulau Timor.
Berdasarkan kehidupan flora dan
fauna maka sebenarnya pulau Bali masih termasuk Kepulauan Sunda Besar karena
garis Wallace dari Selat Makassar di utara melintasi Selat Lombok ke selatan, memisahkan pulau Bali dengan gugusan Kepulauan Sunda Kecil
lainnya di zaman es.
Hutan di Kepulauan Sunda Kecil
sangat sedikit, bahkan semakin ke timur gugus pulau maka hutan telah berganti
dengan sabana; demikian juga kepadatan populasi di Kepulauan Sunda kecil sangat
bervariasi, dari sangat padat di pulau Bali dan semakin ke timur gugus pulau
maka kepadatan penduduk semakin jarang. Secara geologik, kawasan Sunda Kecil
juga termasuk labil karena dilintasi oleh patahan kerak bumi di selatan gugusan Kepulauan Sunda Kecil yang merupakan lanjutan patahan
kerak bumi diselatan pulau Jawa. Komodo, reptilia terbesar di dunia terdapat di pulau Komodo, salah satu pulau di
kepulauan Sunda kecil. Danau Tiga Warna, merupakan kawasan yang sangat unik juga terdapat di Kepulauan Sunda
Kecil, yaitu di Pulau Flores.
Saat ini secara administratif
pemerintahan Kepulauan Sunda kecil dibagi atas 3 provinsi yaitu: *Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.
Kepulauan Maluku dan Irian
Kepulauan Maluku dan Irian,
terdiri dari 1 pulau besar yaitu pulau
Irian dan beberapa pulau sedang
seperti pulau Halmahera, pulau Seram, pulau Buru dan Kepulauan Kei dan Tanimbar serta ribuan pulau-pulau kecil
lainnya baik berpenghuni maupun tidak. Garis
Weber memisahkan kawasan ini atas dua
bagian yaitu Irian dan Australia dengan kepulauan
Maluku sehingga di kepulauan Maluku,
flora dan fauna peralihan sedangkan di Irian, flora dan fauna Australia.
Sebagian besar kawasan ini
tertutup hutan tropik primer dan sekunder yang lebat, kecuali di kepulauan Tanimbar dan Aru merupakan
semak dan sabana. Gunung berapi yang tertinggi di kepulauan Maluku adalah Gunung Binaiya, setinggi 3.039 meter; sedangkan di pulau Irian pegunungan berapi aktif
memlintang dari barat ke timur pulau, gunung yang tertinggi adalah Puncak Jaya setinggi 5.030 meter di atas permukaan laut.
Pulau Irian juga merupakan pulau
dengan kepadatan penduduk yang paling jarang di Indonesia, yaitu sekitar 2
orang per kilometer persegi. Secara geologik, kawasan Maluku dan Irian juga
termasuk sangat labil karena merupakan titik pertemuan tumbukan ketiga lempeng
kerak bumi, Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik. Palung laut terdalam di Indonesia terdapat di kawasan ini, yaitu Palung Laut Banda, kedalaman sekitar 6.500 meter dibawah permukaan laut.
Saat ini secara administratif
pemerintahan Kepulauan Maluku dan Irian dibagi atas: Maluku
Utara, Maluku, Papua Barat dan Irian Jaya
Iklim
Indonesia mempunyai iklim
tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan
monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara
Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni
hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap
air. Suhu udara di dataran rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius
sampai 28 derajat Celsius sepanjang tahun.
Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim kemarau di lembah Palu - Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di Pegunungan Jayawijaya - Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian: Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).
Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim di antara perubahan kedua musim tersebut.
Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor. Daerah yang curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan delta Mamberamo di Irian.
Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, antara lain indeks Osilasi selatan atau Southern Oscillation.
Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim kemarau di lembah Palu - Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di Pegunungan Jayawijaya - Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian: Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).
Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim di antara perubahan kedua musim tersebut.
Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor. Daerah yang curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan delta Mamberamo di Irian.
Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, antara lain indeks Osilasi selatan atau Southern Oscillation.
DAFTAR PUSTAKA
WIKIPEDIA